MAKALAH KONSEP FILSAFAT DAN DASAR BERFIKIR FILSAFAT

 

Kata Pengantar

   Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadiraln allah swt  yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya. Sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah “Ilmu Filsafat” dangan judul konsep filsafat dan dasar berfikir filsafat.

   Kami menyadari dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

   Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dikarenakan terbatasnya pengalaman yang kami miliki. Oleh karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahan kritik yang membangun dari berbagai pihak. Pada akhirnya kami sangat berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat yang besar dalam dunia pendidikan.

 

 

 

 

 

Makassar,25 september 2020

 

 Penulis

DAFTAR ISI

 

Judul ......................................................................................i

Kata pengantar.....................................................................ii

Daftar isi...............................................................................iii

Bab 1 PENDAHULUAN

A.. latar belakang.....................................................................I

B.. rumusan masalah ...............................................................I

C..tujuan pembahasan .............................................................I

Bab 2 PEMBAHASAN

A.pengertian filsafat................................................................1

B.filsafat menurut para ahli.....................................................2

C.faktor-faktor filsafat.............................................................3

D.metode-metode filsafat........................................................4

E.sifat dasar berfikir filsafat....................................................5

F.cara berfikir filsafat.............................................................6

Bab 3 PENUTUP

A .kesimpulan.........................................................................7

B. Daftar pustaka.....................................................................8

 

 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A. Latar Belakang

   Dalam kehidupan sehari hari kita selalu mendengar kata ilmu,namun banyak orang yang belum memahami makna sesungguhnya,bagimana filsafat ilmu tersebut.

   Banyak orang bertanggapan bahwa berfilsafat adalah merenung namun setelah di telusuri apakah semua orang merenung berarti filsafat.padahal berfilsafat merupakan kegiatan berfikir secara lebih luas mendalam dan objektif sehinggah permasalahan yang didapatkan dapat di pecahkan secara cepat dan tepat.

   Pada dasarnya setiap ilmu memiliki dua objek yaitu material dan formal.objek meterial yaitu sesuatu yang dijadikan sarana penyelidikan seperti tubuh manusia adalah objek mineral seorang dokter, adapun objek formalnya adalah media untuk memahami objek material tersebut seperti pedrkatan deduktif dan induktif (Pendekatan deduktif (deductive approach) adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis yang diberikan).filsafat menjadi proses yang sistematis dan radikal yang memiliki objek material dan formal.

B. Rumusan Masalah

1.Apa itu Filsafat?

2. Bagaimana sistematika berpikir filsafat?      

3. Dan apa saja metode-metode yang digunakan?

C. Tujuan

1. Dapat melihat dunia dengan jelas yang erat kaitannya dengan ilmu-ilmu filsafat.

2. Dapat mengetahui sifat-sifat ilmu pengetahuan, yang erat kaitannya dengan ilmu filsafat.

3. Dapat mengetahui sistematika berpikir filsafat, dan metode-metode yang digunakan .         

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

A.  Pengertian Filsafat

   Pertanyaan pokok yang harus dicari jawabannya adalah apakah filsafat itu. Tentu Anda sendiri sering mendengar bahkan menggunakan kata filsafat. Perlu Anda ketahui bahwa telah banyak para ahli filsafat yang memberikan pengertian dan definisi tentang filsafat. Akan tetapi, terdapat keragaman dalam memberikan pengertian dan merumuskan definisi tersebut. Hal ini terjadi karena masing-masing ahli filsafat atau filsuf itu mempunyai konsep yang berbeda dengan filsuf yang lain dan memiliki dasar pemikiran dan pandangan yang berbeda pula. Anda perlu memahami perbedaan tersebut dengan seksama untuk memperoleh wawasan pengetahuan yang luas dan mendalam. Perlu Anda ketahui bahwa kata filsafat berasal dari kata Yunani, yaitu philosophia, terdiri dari kata philos yang berarti cinta atau sahabat dan kata sophia yang berarti kebijaksanaan, kearifan atau pengetahuan. Jadi, philosophia berarti cinta pada kebijaksanaan atau cinta pada kebenaran, dalam hal ini kebenaran ilmu pengetahuan. Dalam kegiatan belajar ini, selanjutnya Anda akan diajak untuk memahami pengertian filsafat dengan cara memahami apa yang dilakukan oleh para filsuf itu.

   Anda tentu menyadari bahwa dalam kehidupan sehari-hari sering kali manusia mengalami hal-hal yang kurang dipahami sehingga menimbulkan pertanyaan dalam dirinya dan menggugah rasa ingin tahunya. Banyak peristiwa yang terjadi dalam alam ini yang sangat menakjubkan, yang menimbulkan kekaguman, bahkan yang menakutkan. Bintang-bintang yang berkedip-kedip di malam hari, lautan biru yang senantiasa bergerak, bahkan gempa bumi. Anda ingat peristiwa Tsunami di Aceh dan di beberapa tempat yang menghancurkan bangunan-bangunan yang memakan banyak korban adalah beberapa contoh peristiwa alam yang dahsyat. Tentu saja peristiwa ini dapat menimbulkan pertanyaan apakah yang sebenarnya terjadi dan apakah yang menjadi asal dari segala yang ada dalam alam ini. Hal ini pulalah yang menjadi pertanyaan dan pemikiran bagi beberapa orang pada masa sekitar 600-200 tahun Sebelum Masehi (SM) di Yunani.

                                                                                                                               

 

 

 

 

B. Filsafat Menurut Para Ahli

  • Menurut Aristoteles ( 382 SM – 322 SM)

Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) yang meliputi kebenaran yang berisi ilmu metafisika, retorika, logika, etika, ekonomi, politik dan estetika (filsafat keindahan).

  • Menurut Immanuel Kant

Filsafat adalah ilmu (pengetahuan), yang merupakan dasar dari semua pengetahuan dalam meliput isu-isu epistemologi (filsafat pengetahuan) yang menjawab pertanyaan tentang apa yang dapat kita ketahui.

  • Menurut Al Farabi (870 M – 950 M)

Filsafat adalah ilmu (pengetahuan) tentang sifat bagaimana sifat sesungguhnya dari kebenaran.

  • Menurut Plato (427 SM – 348 SM)

Filsafat adalah ilmu yang mencoba untuk mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang sebenarnya.

  • Marcus Tullius Cicero (106 SM – 43SM)

politikus dan ahli pidato Romawi, merumuskan: Filsafat adalah pengetahuan tentang sesuatu yang maha agung dan usaha-usaha untuk mencapainya. Muslim terbesar sebelum Ibnu Sina, mengatakan : Filsafat adalah ilmu pengetahuan tentang alam maujud dan bertujuan menyelidiki hakikat yang sebenarnya.

  • Menurut Rene Descartes (1590 M – 1650)

Filsafat adalah kumpulan semua pengetahuan bahwa Allah, manusia dan alam menjadi pokok penyelidikan.

 

 

 

 

C. Faktor-Faktor Filsafat

1. Manusia merupakan Makhluk yang Berakal Budi

            Dengan akal budinya, kemampuan manusia dalam bersuara bisa berkembang menjadi kemampuan berbahasa dan berkomunikasi sehingga manusia disebut homo lequens dan animal symbolicum. Dengan akal budinya, manusia dapat berpikir abstrka dan konseptual sehingga diriya disebut homo sapiens (makhluk pemikir) atau menurut Aristoteles, manusia dipandang sebagai animal that reasons yang ditandai dengan sifat selalu ingin tahu (all men by nature desire to know).

 Pada diri manusia melekat kehausan intelektual (intelektual curiosity), yang menjelma dalam wujud beragam pertanyaan. Bertanya adalah berpikir dan berpikir dimanifestasikan dalam bentuk pertanyaan.

                       

2.  Manusia Memiliki Rasa Kagum (Thauma) pada Alam Semesta dan Isinya

            Manusia merupakan makhluk yang memiliki rasa kagum pada segala sesuatu yang diciptakan oleh Sang Pencipta, misalnya kekaguman pada matahari, bumi, dirinya sendiri, dan sebagainya. Kekaguman tersebut kemudian mendorong manusia untuk berusaha mengetahui alam semesta serta asal-usulnya (masalah kosmologis). Ia juga berusaha mengetahui dirinya sendiri, eksistensi, hakikat, dan tujuan hidupya.

 

3.  Manusia Senantiasa Menghadapi Masalah

 Faktor lain yang juga mendorong timbulnya filsafat dan ilmu adalah masalah yang dihadapi (aporia). Kehidupan manusia selalu diwarnai masalah, baik masalah yang bersifat teoretis (berdasar pada teori; menurut teori) maupun praktis. Masalah mendorong manusia untuk berbuat dan mencari jalan keluar yang tidak jarang menghasilkan temuan yang sangat berharga (necessity is the mother of science).

 

4.  Ketidakpuasan Manusia

            Sebelum filsafat lahir berbagai mitos dan mite memainkan peranan yang amat penting dalam kehidupan manusia. Berbagai mitos dan mite berupaya menjelaskan asal mula dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam semesta serta sifat-sifat peristiwa itu. Akan tetapi, penjelasan dan keterangan yang diberikan oleh mitos-mitos dan mite-mite itu  makin lama tidak memuaskan manusia.

D. Metode – Metode Filsafat     

Metode filsafat  ada 3 yaitu metode positivisme,fenomenologi,dan metode kritis.

1. Positivisme

Berasal dari kata positivis dalam bahasa inggris dan positivus dalam bahasa latin. Motode positivisme adalah metode yang lebih menekan pada aspek faktual pengetahuan maksudnya adalah kita mempelajari atau menyelidiki hanya berdasarkan fakta dan berdasarkan data yang nyata, dan sesuatu yang masih tidak jelas dikesampingkan seperti ilmu ghoib dan metafisik. Motode positivisme adalah metode yang menekan pada suatu aspek faktual pengetahuan jadi segala sesuatunya dibuktikan melalui 3 cara:

 1. Observasi (pengamatan)
 2. Eksperimen (mencari kebenaran)
 3. Ferifikasi (peninjauan)

2. Fenomenologi

Metode ini adalah suatu ilmu pengetahuan yang didapat dari pengalaman yang telah didapatkan seseorang atau suatu kejadian yang sudah pernah terjadi. Seseorang dapat mengaplikasikan metode ini dengan cara menceritakan kejadian, waktu dan tempat yang telah terjadi.

3. Motode kritis

Pada metode ini manusia lebih cenderung aktif dalam membentuk dunia mereka sendiri. Ilmu pengetahuan dapat mereka dapatkan dari pikiran-pikiran kritis yang ada dalam pikiran masing masing.

Cara memunculkan pikiran kritis:                                                  

1. Mempertanyakan apa yang ada dalam hidup ini dan kita juga mempertanyakan apa alasannya.
2. Memikirkan suatu hal yang umum dan menjabarkannya kehal yang khusus.

 

 

 

 

 

 

 

E. Sifat Dasar Berfikir Filsafat

1. berfikir radikal

berfikir secara mendalam untuk mencapai hakikat/akar permasalahan.

2.mencari asas

berupaya menemukan/mencari asas paling dasar dari segala sesuatu.

3.memburu kebenaran         

 mempersoalkan kembali segala masalah.

4.mencari kejelasan

untuk menghilangkan keraguan yang timbul/ada.

5.berfikir rasional

berfikir logis menurut aturan,sistematis dan berfikir kritis.

 

F. Cara Berfikir Filsafat

 

1. Berfikir Radikal,

 yaitu berfikir sampai akar akarnya atau sampai situasi yang difikirkan.

2. Berfikir Universal,

yaitu berfikir secara pengalaman umumnya saja.

3. Berfikir Konseptual,

yaitu berfikir melalui batas pengalaman manusia dikehidupan sehari hari.

4. Berfikir Filsafat Kohera Dan Konsisten,

yaitu berfikir harus sesuai dengan logis pada umumnya.

5. Berfikir Sistematis,

 yaitu memiliki konsep ketertarikan antara satu dan lain berdasarka azas untuk tujuan tertentu.

6. Berfikir Komprehensif,

yaitu berfikir secara menyeluruh dengan mempertimbangkan aspek dari berbagai sudut pandang

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

BAB III

 PENUTUP

 

A. Kesimpulan

 

Filsafat dan ilmu adalah dua kata yang saling terkait, baik secara substansial maupun historis, karena kelahiran ilmu tidak terlepas dari peraran filsafat. Filsafat telah merubah pola pemikiran bangsa yunani dan umat manusia dari pandangan mitosentris menjadi logosentris. Perubahan pola pikir tersebut membawa perubahan yang cukup besar dengan ditemukannya hukum-hukum alam dan teori-teori ilmiah yang menjelaskan bagaimna perubahan itu terjadi.

Filsafat adalah pandangan hidup seseorang atau sekelompok orang yang merupakan konsep dasar mengenai kehidupan yang dicita-citakan. Filsafat juga diartikan sebagai suatu sikap seseorang yang sadar dan dewasa dalam memikirkan segala sesuatu secara mendalam dan ingin melihat dari segi yang luas dan menyeluruh dengan segala hubungan.

Adapun tujuan mempelajari filsafat ilmu menurut Amsal Bakhtiar adalah:

a)    Mendalami unsur-unsur pokok ilmu sehingga secara menyeluruh kita dapat memahami sumber, hakekat dan tujuan ilmu.

b)    Memahami sejarah pertumbuhan, perkembangan dan kemajuan ilmudi berbagai bidang sehingga kita dapat gambaran tentang proses ilmu kontemporermsecara historis.

c)    Menjadi pedoman untuk membedakan studi ilmiah dan non ilmiah.

d)    Mempertegas bahwa persoalan antara ilmu dan agama tidak ada pertentangan.

Landasan berpikir filsafat adalah untuk mencari hakikat kebenaran sesuatu yang sesungguhnya, baik dalam logika (kebenaran berpikir), etika (berperilaku), maupun metafisika (hakikat keaslian). Filsafat memiliki beberapa ciri-ciri tertentu yaitu: radikal, universal, konseptual, koheren dan konsisten, Sistematik, komprehensif, dan bertanggung jawab.

 

 

B. Daftar Pustaka

 

https://www.gurupendidikan.co.id/pengertian-filsafat/

https://hestidaryadi.blogspot.com/2016/11/faktor-faktor-pendorong-timbulnya.html

https://www.kompasiana.com/sulfifitri/5e725f62097f36236467b334/metode-metode-filsafat#

http://tarbiyah88.blogspot.com/2016/10/kosep-dan-dasar-berfikir-filsafat.html?m=1

 

                                                       

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Sejarah Muhammadiyah

MAKALAH PROSES BERBANGSA DAN BERNEGARA

Wirausaha