Makalah Penulisan Paragraf
DAFTAR ISI
COVER.......................................................................................................................................i
KATA
PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR
ISI............................................................................................................................iii
BAB
I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang......................................................................................................................1
B.
Rumusan
Masalah.................................................................................................................2
C. Tujuan...................................................................................................................................3
BAB
II PEMBAHASAN
A.
Pengertian Paragraf
.............................................................................................................4
B.
Jenis Jenis Paragraf
............................................................................................................
5
C.
Syarat Syarat Pembentukan Paragraf
...................................................................................6
D.
Asas Asas Pragraf Yang Baik
..............................................................................................7
E.
Teknik Pengembangan
Paragraf...........................................................................................8
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan...........................................................................................................................9
B.
Saran...................................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seperti
yang kita ketahui, dalam kehidupan bangsa Indonesia, bahasa Indonesia adalah sebuah
bahasa yang paling penting di negara ini. Selain itu, peranan bahasa Indonesia
adalah sebagai sarana utama (di luar bahasa asing) misalnya di bidang IPTEK dan
peradaban modern bagi manusia modern. Berdasarkan hal itu, dapat kita ketahui
bahwa betapa pentingnya bahasa Indonesia bagi rakyat Indonesia. Bahasa
Indonesia adalah bahasa yang utama dari bahasa daerah bukan karena mutunya
sebagai bahasa, bukan kata kalimatnya ataupun gaya ungkapannya dalam gaya
bahasa melainkan karena bahasa ini adalah bahasa lingin francayang didasari
oleh dasar politik, ekonomi, dan demografi. Sebagai warga bangsa Indonesia kita
harus melestarikan bahasa Indonesia. Oleh karena itu, kami ingin mempelajari
atau membahas salah satu materi bahasa Indonesia yaitu mengenai “Penulisan
Paragraf Dalam Bahasa Indonesia”.
Selama ini dalam
membuat suatu paragraf sudah dilaksanakan dengan cukup baik. Dalam membuatsuatu
paragraf kita harus mengetahui syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam sebuah
paragraf.Paragraf yang akan dibuat harus dapat mempunyai kepaduan antara
paragraf yang lain. Kepaduan paragraf dapat terlihat melalui penyusunan kalimat
secara logis dan melalui ungkapan-ungkapan pengait antar kalimat. Disini kita
di tuntut agar mampu membuat suatu paragraf dengan baik dan benar sesuai dengan
kaidahnya
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan
uraian latar belakang diatas, perumusan masalah dalam penulisan ini adalah :
1. Apa yang dimaksud dengan pengertian
paragraf ?
2. Apa saja jenis jenis yang terkandung
dalam paragraf ?
3. Apa saja syarat-syarat pembentukan
paragraf yang baik ?
4. Apa saja asas asas paragraf yang baik ?
5. Apa saja teknik pengembangan paragraf ?
C. Tujuan Penulisan
Penulis memiliki
beberapa tujuan dalam penulisan makalah ini, di antaranya adalah:
1. Agar mengerti apa yang dimaksud
pengertian paragraf.
2. Agar mengetahui jenis jenis apa saja
yang terkandung dalam paragraf.
3. Agar mengetahui apa saja syarat-syarat
pembentukan paragraf yang baik.
4. Agar mengetahui apa saja asas asas
paragraf yang baik
5. Agar mengetahui apa saja teknik
pengembangan paragraf
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Paragraf
Paragraf berasal
dari bahasa Yunani paragrafos, "menulis di samping" atau memiliki
tuju"tertulis di samping". Paragraf didefinisikan sebagai suatu jenis
tulisan yang an atau ide. Secara umum paragraf adalah seperangkat kalimat yang
membicarakan suatu gagasan atau topik. Kalimat-kalimat dalam paragraf
memperlihatkan kesatuan pikiran atau mempunyai keterkaitan dalam membentuk
gagasan atau topik tersebut.Sebuah paragraf mungkin terdiri atas sebuah
kalimat, mungkin terdiri atas dua buah kalimat, mungkin juga lebih dari dua
buah kalimat
Awal paragraf
ditandai dengan masuknya ke baris baru. Terkadang baris pertama dimasukkan,
kadang-kadang dimasukkan tanpa memulai baris baru. Di dalam beberapa hal awal
paragraf telah ditandai oleh pilcrow.
Sebuah paragraf
biasanya terdiri dari pikiran, gagasan, atau ide pokok yang dibantu dengan
kalimat pendukung. Paragraf nonfiksi biasanya dimulai dengan umum dan bergerak
lebih spesifik sehingga dapat memunculkan argumen atau sudut pandang. Setiap
paragraf berawal dari apa yang datang sebelumnya dan berhenti untuk
dilanjutkan. Paragraf umumnya terdiri dari tiga hingga tujuh kalimat semuanya
tergabung dalam pernyataan berparagraf tunggal. Di dalam fiksi prosa, contohnya
tapi hal ini umum bila paragraf prosa terjadi di tengah atau di akhir.Sebuah
paragraf dapat sependek satu kata atau berhalaman-halaman dan dapat terdiri
dari satu atau banyak kalimat. Ketika dialog dikutip dalam fiksi, paragraf baru
digunakan setiap kali orang yang dikutip berganti.
B. Jenis Jenis Paragraf
Paragraf
merupakan satu kesatuan ekspresi pikiran yang terdiri atas seperangkat kalimat
yang digunakan oleh pengarang sebagai alat untuk menyatakan dan menyampaikan
jalan pikiran kepada pembaca.Agar jalan pikiran tersebut dapat diterima dengan
baik dan jelas, paragraf harus disusun secara sistematis dan logis. Jenis –
Jenis Paragraf
Ø Paragraf berdasarkan jenis ceritanya yakni:
1. Paragraf Narasi
Paragraf Narasi
merupakan paragraf yang menceritakan suatu kejadian berdasarkan urutan
waktunya. Paragraf narasi terdiri dua jenis yakni narasi kejadian dan narasi
runtut cerita. Paragraf narasi kejadian merupakan paragraf yang menceritakan
suatu kejadian. Sedangkan paragraf narasi runtut cerita yaitu paragraf yang
pola pengembangannya dimulai dengan sebuah tindakan yang menghasilkan sesuatu
berlanjut ketahap berikutnya hingga tahap ahir dari cerita.
2. Paragraf Eksposisi
Paragraf
Eksposisi merupakan paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menyampaikan
informasi, menjelaskan dan juga menerangkan suatu topik kepada orang lain. Tujuan paragraf eksposisi ialah untuk
memberikan informasi kepada oarang lain. Untuk memahami paragraf eksposisi kita
harus mengana lisis dan juga menghubungkan dengan pengetahuan ynag kita miliki.
3. Paragraf Agumentasi
Paragraf
Agumentasi merupakan paragraf yang diguakan untuk mengungkapkan ide, gagasan,
ataupun pendapat penulis yang disertai bukti dan juga fakta (yang benar
terjadi). Paragraf argumentasi bertujuan untuk meyakinkan orang lain bahwa ide,
gagasan, dan pendapat tersebut adalah benar adanya dan terbukti nyata.
4. Paragraf persuasi
Paragraf persuasi merupakan paragraf yang
mempunyai tujuan untuk membujuk orang lain supaya melakuan sesuatu yang di
inginkan oleh penulisnya. Agar tujuan tersebut bisa tercapai, penulis harus
bisa pembaca percaya dengan disertai pembuktian yang nyata.
Ø Paragraf berdasarkan letak dari pikiran utamanya:
1. Paragraf deduktif
Paragraf
deduktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya terlatak di awal paragraf.
Dan untuk kalimat penjelasnya diletakkan setelah kalimat utama.
2. Paragraf induktif
Paragraf
induktif merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak diakhir paragraph.
Dan kalimat penjelsanya diletakan sebelum kalimat utama.
3. Paragraf campuran (deduktifinduktif)
Paragraf
campuran (deduktifinduktif) merupakan paragraf yang kalimat utamanya terletak
di awal dan akhir paragraf. Sedangkan kalimat penjelasnya berada di
tengah-tengah paragraf.
C. Syarat-syarat Pembentukan
Paragraf yang Baik
Suatu paragraf akan menjadi ideal dan efektif bila dibentuk berdasarkan
dua syarat pembentukannya. Kedua syarat yang diperlukan dalam pembentukan
paragraf yaitu adanya unsur kesatuan dan unsur koherensi atau kepaduan atau
penyatuan.
1. Kesatuan
(Kohesi)
Syarat pertama, adanya kesatuan. Maksudnya, paragraf tersebut
memperlihatkan satu kesatuan yang utuh. Untuk itu, diperlukan adanya gagasan
pokok yang merupakan pengikat paragraf. Tanpa gagasan pokok, paragraf
kehilangan perekat, kehilangan pemersatu. Paragraf cenderung menjadi tidak
menentu ujung pangkalnya, kesatuan tak berwujud.
Biasanya di
antara kalimat-kalimat dalam paragraf itu ada sebuah kalimat yang sangat
penting, yang disebut kalimat inti atau kalimat utama atau kalimat topik.
Kalimat itulah yang menjadi tumpuan kalimat-kalimat lainnya Di situlah pula
sesungguhnya terletak kunci untuk memahami sebuah paragraf.
2. Kepaduan (Koherensi)
Yang dimaksudkan
dengan koherensi di sini adalah adanya hubungan harmonis yang memperlihatkan
kesatuan dan kebersamaan antara satu kalimat dengan kalimat lainnya dalam
sebuah paragraf. Dengan demikian, semakin jelaslah arah paragrafnya dan semakin
jelas pula gagasan pokok yang hendak dikatakannya. Tetapi, hubungan harmonis
tidak akan tercipta apabila tiap-tiap kalimat tidak selalu berorientasi pada
gagasan pokok yang ditentukan.
Paragraf yang
memiliki koherensi akan sangat memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasan
yang disuguhkan. Pembaca tidak dihadapkan pada lompatan-lompatan pikiran yang
dapat membingungkan. Ketiadaan koheresi dalam paragraf akan menyulitkan pembaca
untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya. Pada gilirannya,
pembaca menemui kesukaran untuk memperoleh gagasan pokok paragraf. Dalam
koherensi, termasuk pula keteraturan urutan gagasan. Gagasan dituturkan secara teratur
dari satu detail ke detail berikutnya dari fakta yang satu ke fakta yang lain,
dari satu soal ke soal berikutnya. Sehingga pembaca dapat dengan mudah mengikuti
uraian yang disajikan dengan seksama.
Ø Kepaduan sebuah paragraf di bangun dengan memperhatikan beberapa
hal, yaitu:
a. Pengulangan Kata Kunci
Contoh paragraf
yang mengalami pengulangan kata kunci, yaitu:
Generasi tahun 1928 adalah generasi pencetus
lainnya Sumpah Pemuda. Generasi tahun 1928 berjuang mempersatukan seluruh
kalangan pemuda di tanah air dalam merebut kemerdekaan. Generasi tahun1928
dianggap sebagai pendobrak dalam perjuangan pergerakan untuk menumpas penjajah.
b. Penggunaan Transisi
Contoh paragraf
yang menggunakan transisi, yaitu:
Perkuliahan bahasa Indonesia pada siang
hari terkadang membosankan. Banyak mahasiswa mengantuk dan kurang memperhatikan
materi yang disampaikan. Hal ini disebabkan waktu perkuliahan kurang tepat dan
mahasiswa beranggapan bahwa hal itu saya sudah pelajari di SMA. Oleh karena
itu, pengajar harus pandai memilih metode dan pengorganisasian materi secara
tepat
c. Paralelisme
Contoh paragraf
dengan paralelisme, yaitu:
Menurut jadwal kerja yang ditentukan, Fia bertugas
di kantor sampai pukul 14.00. artinya waktu shalat dhuhur sebelum pulang ke
ruamahnya. Pukul 14.30 Fia baru meninggalakan kantornya menuju ke rumahnya
istirahat
D.
Asas Asas Paragraf Yang Baik
Dalam mengelola
paragraf yang baik perlu menerapkan enam asas yang berkenaan dengan gagasan.
Keenam asas tersebut lebih menyangkut tatanan dalam menyampaikan gagasan.
Keenam asas dalam menuangkan gagasan dalam paragraf, adalah sebagai berikut:
1) Kejelasan, berarti sifat tidak
samar-samar sehingga tiap butir fakta dan pendapat yang dikemukakan seakan-akan
tampak nyata oleh pembaca. Karangan tersebut mudah dipahami dan tidak mungkin
disalah tafsirkan.
2) Keringkasan, berarti karangan tersebut
tidak pendek atau singkat, melainkan bahwa karangan itu tidak berboros kata,
tidak berlebih-lebihan dengan ungkapan, tidak mengulang-ulang butir ide yang
sama, tidak berputar-putar dalam menyampaikan gagasan.
3) Ketepatan, artinya bahwa karangan dapat
menyampaikan butir-butir pengetahuan kepada pembaca dengan kecocokan sepenuhnya
seperti maksud penulis. Ketepatan juga meliputi ketepatan menaati tata aturan
tata bahasa, ejaan, dan tanda.
4) Kesatupaduan, Artinya bahwa segala
sesuatu yang disajikan dalam karangan harus berkisar, bergayutan dan relevan
dalam satu gagasan pokok atau pikiran utama karangan.
5) Pertautan, atau koherensi, asas yang
menghendaki agar ada saling kait antar kalimat dalam paragraf dan antar
paragraf. Pertautan menghendaki agar jangan sampai ada kata atau frasa yang
tidak jelas rujukannya.
6) Harkat, asas yang menghendaki karangan
benar-benar berbobot, kita harus menerapkan hukum DM dalam membangun paragraf,
dengan satu D dan jumlah M yang memadai, yang lengkap. Asas harkat juga asas
pengembangan yang memadai.
E. Teknik Pengembangan Paragraf
Beberapa teknik
cara yang dapat dilakukan seorang penulis dalam mengembangkan paragraf adalah:
1. Teknik Alamiah
Teknik alamiah
merupakan pengembangan paragraf berdasarkan urutan ruang dan waktu.urutan
seperti ini biasa disebut dengan istilah kronologis. Adapun keruntutan
penyampaian informasi diharapkan memudahkan pemahaman pembaca.
a) urutan ruang(spasial)
Yang membawa pembaca dari satu titik ke
titik berikutnya yang berdekatan dalam sebuah ruang.misalnya gambaran dari
depan ke belakang,dari luar ke dalam,dll.
Contoh:
Bangunan itu
terbagi dalam empat ruang.pada ruang pertama yang sering disebut dengan bangsal
srimanganti, terdapat dua pasang kursi kayu ukiran jepara. Ruangan ini sering
digunakan adipati sindungriwut untuk menerima tamu kadipaten. Di sebelah kiri
bangsal srimanganti, terdapat ruangan khusus untuk menyimpan benda-benda pusaka
kadipaten dan cendera mata dari kadipaten- kadipaten lain. Ruangan ini tertutup
rapat dan selalu dijaga oleh kesatria-kesatria terpilih kadipaten ranggenah.
Ruangan tempat menyimpan benda-benda pusaka dan cendera mata ini sering disebut
kundalini mesem. Agak jauh disebelah kanan ruang kundalini terdapat sebuah
ruangan yang senantiasa menebarkan aroma dupa. Ruang ini disebut ruang pamujan
karena ditempat inilah sang adipati selalu mengadakan upacara dan kebaktian
.beberapa meter dari ruang pamujan terdapat ruangan kecil dengan sebuah
tempayan besar ditengahnya. Ruangan ini sering disebut dengan ruang reresik,
karena ruangan ini sering digunakan untuk membersihkan diri sang adipati
sebelum masuk ke ruang pamujan.
b) Urutan waktu(kronologis)
Yang
menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan, atau tindakan.
Contoh:
Menendang bola
dengan sepatu baru dikenalnya sekitar tahun 1977, saat ia baru lulus dari stm
negeri 3 jurusan teknik elektro. Yang pertama kali melatihnya adalah klub
halilintar. Dari sini prestasinya terus menanjak hingga kemudian ia dapat
bergabung dengan klub pelita jaya sampai sekarang. Tahun 1984 ia pernah
dipanggil untuk memperkuat PSSI ke merdeka games di malaysia. Waktu ia
dipanggil lagi untuk turnamen di Burnei tahun 1985, ia gagal memenuhinya karena
kakinya cedera.
2. Teknik Klimaks Dan Anti Klimaks
Antiklimaks
dimulai dari informasi yang memiliki gradasi tinggi (penting) menuju informasi
yang gradasinya rendah.sedangkan teknik klimaks dimulai dari hal yang
gradasinya kurang penting menuju ke hal yang gradasinya sangat penting.
a. Klimaks
Contoh:
Bentuk traktor
mengalami perkembanagn dari zaman ke zaman seiring dengan kemajuan teknologi
yang dicapai umat manusia. Pada waktu mesin uap baru jaya-jayanya, ada traktor
yang dijalankan dengan mesin uap. Pada waktu tank menjadi pusat perhatian
orang, traktor pun ikut-ikutan diberi model seperti tank. Keturunan traktor
model tank ini sampai sekarang masih dipergunakan orang, yaitu traktor yang
memakai roda rantai. Traktor semacam ini adalah hasil perusahaan carterpilar.
Di samping carterpiler , ford pun tidak ketinggalan dalam pembuatan traktor dan
alat-alat pertanian lainnya. Jepang pun tidak mau kalah bersaing dalam bidang
ini.produk jepang yang khas di indonesia terkenal dengan nama padi traktor yang
bentuknya sudah mengalami perubahan dari model-model sebelumnya.
Pikiran utama
dari paragaraf diatas adalah”bentuk traktor mengalami perkembangan dari zaman
ke zaman . Pikiran utama itu kemudian dirinci dengan gagasan:traktor yang
dijalankan dengan mesin uap, traktor yang memakai roda rantai, traktor buatan
ford, dan traktor buatan Jepang. Variasi dari klimaks adalah antiklimaks
pengembangan dengan antiklimaks dilakukan dengan cara menguraikan gagasan dari
yang paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurun ke gagasan
lain yang lebih rendah..
3. Teknik Umum Khusus(Deduktif) Dan
Khusus Umum(Induktif)
Teknik umum
khusus dimulai dari gagasan utama dan dilanjutkan dengan hal khusus sebagai
pengembanganya. Sedangkan teknik khusus umum dimulai dari hal-hal khusus yang
merupakan penjelasan, kemudian disimpulkan menjadi hal satu gagasan umum.
simpulan tersebut merupakan gagasan utama atau pokok pikiran paragraf tersebut.
Contoh:
a. Deduktif
Salah satu
kedudukan bahasa indonesia adalah sebagai bahasa nasional. Kedudukan ini
dimiliki sejak dicetuskannya sumpah pemuda pada tanggal 28 oktober 1928.
Kedudukan ini mungkinkan oleh kenyataan bahwa bahasa melayu yang mendasari
bahasa indonesia telah menjadi lingua franca selama berabad-abad diseluruh
tanah air kita. Hal ini ditunjang lagi oleh faktor tidak terjadinya persaingan
bahasa, maksudnya persaingan bahasa daerah yang satu dengan bahasa daerah yang
lain untuk mencapai kedudukannya sebagai bahasa nasional.
b. Induktif
Dokumen-dokumen
dan keputusan –keputusan serta surat menyurat yang dikeluarkan pemerintah dan
badan-badan kenegaraan lainnya ditulis dalam bahasa
indonesia.pidato-pidato,terutama pidato kenegaraan ,ditulis dan diucapkan
dengan bahasa indonesia .hanya dalam keadaan tertentu ,demi kepentingan antar
bangsa kadang-kadang pidato resmi ditulis dan diucapkan dalam bahasa
asing,terutama bahasa inggris.demikian juga pemakaian bahasa indonesia oleh masyarakat
indonesia dalam upacara,peristiwa,dan kegiatan kenegaraan.dengan kata
lain,komunikasi timbal balik antara pemerintah dengan masyarakat berlangsung
dengan menggunakan bahasa indonesia.
4. Teknik Perbandingan Dan Pertentangan.
Teknik ini
mencoba memperjelas gagasan utama dengan jalan membandingkan dan
mempertentangan hal-hal yang dibicirakan. Dalam hal ini penulis ini menunjukkan
persamaan dan perbandingan antara dua hal. Hal-hal yang dapat dibandingkan
adalah tingkat kesamaan dan perbedaan kedua hal tersebut.dan ungkapan yang
biasa digunakan seperti:(berbeda dari, bertentangan dengan, sedangkan, lain
halnya dengan, akan tetapi, dan bertolak belakang dari), ini dalam
pertentangan.(serupa dengan, seperti halnya, demikian juga, sama dengan,
sejalan dengan, akan tetapi, sedangkan, dan sementara itu), ini dalam
perbandingan.
a. Perbandingan.
Contoh:
Seruan”kiri”!seorang penumpang angkot untuk turun dri mobil yang
ditumpanginya, misalnya di bandung, mungkin tidak lazim di beberapa daerah lain
seperti: manado, gorontalo, dan malaysia, yang membuat para penumpang serempak
menengok kekiri. Seperti halnya di bandung, di jakarta
juga menggunakan seruan“kiri”untuk menghentikan angkot. Akan tetapi, di manado
kata yang di serukan yaitu”muka”, sementara itu, seruan”minggir!”lazim di
gunakan di daerah lampung untuk menandakan penumpang yang akan berhenti .lain
halnya dengan di padang, meskipun penumpang yang turun lebih dari satu atau
mungkin seluruh penumpangnya, kata seruan yang di gunakan”siko cieh!”yang
berarti”di sini satu!”.(mulyana,2000:259)
b. Pertentangan
Contoh:
“orde 1998-2006.
Atau orde politik Indonesia kinijau berbedah dari”orde 1997-1998.” Ini
menyebabkan kehidupan dan penegakan hokum dalam kedua priode orde itu juga
berbedah besar. Orde pemerintah Soeharto memiliki kecendrungan kuat ke arah
sentralisme, otoriter, dan represif. Kekuasaan politik dengan efisien dan
efektif mengendalikan kekuasaan publik, baik legislatif, eksekutif, maupun
yudikatif. Meski peraturan yang membolehkan campur tangan presiden kedalam
penngadilan dicabut dalam priode itu, tetapi pencabutan itu tidak dapat menahan
kekuatan politik Soeharto untul mencampuri urusan pengadilan. Sejak 1998, orde
politik disebut reformasi bertolak belakang dengan watak orde sebelumnya.
5. Teknik Analogi
Teknik ini
digunakan untuk membandingkan atau menyamakan sesuatu dengan yang sudah dikenal
dengan yang kurang dikenal tersebut. Analogi juga biasa dilakukan seseorang
dalam membuat simpulan yang didasarkan atas sesuatu yang sudah ada. Akan
tetapi, model berpikir analogi ini tidak selalu benar. Untuk itu dalam karya
ilmiah jarang digunakan kata-kata yang biasa digunakan yaitu: ibaratnya,
seperti, dan bagaikan.
Contoh:
Dalam persoalan
poso, kita memang diingatkan bahwa penanganannya tidaklah mudah. Ibaratnya kita
diminta untuk memegang telur. Kalau terlalu keras memegangnya, telur itu akan
pecah, tetapi kalau terlalu longgar juga akan pecah karena akan terlepas dari
tangan. Kita harus menanganinya secara tepat dan harus menjadi perhatian kita
bersama janganlah masalah ini membuat kita sebagai bangsa menjadi pecah.kasihan
para pahlawan dan mereka yang berharap masa depan.”(kompas,2006:6).
6. Teknik Contoh-contoh
Teknik ini
memberikan hal yang konkret yang dapat memberikan bukti atau penjelasan kepada
pembaca yang bersifat lebih umum, hal tersebut biasa disebut generalisasi.
Pengambilan simpulan secara generalisasi diperlukan contoh-contoh yang
valid,sehingga dapat disimpulkan dengan tepat(benar).kata yang biasa digunakan:
seperti, misalnya, dan contohnya.
Contoh:
Selain tipe
introver, sifat manusia yaitu ekstrover. Tipe ekstrover yaitu orang-orang yang
perhatiannya lebih diarahkan keluar dirinya, kepada orang lain, dan kepada
masyarakat.orang yang tergolong tipe ekstrover memiliki sifat-sifat tertentu
contohnya berhati terbuka, lancar dalam pergaulan, ramah tamah,
penggembira,mudah memengaruhi,dan mudah dipengaruhi oleh orang
lain.(purwanto,1984:147)
7. Teknik Sebab Akibat
Teknik sebab
akibat dapat diwujudkan dengan melihat hubungan antar kalimat dalam paragraf.
Hubungan kalimat yang satu dengan yang lain dapat berbentuk sebab-akibat.sebab
dapat berfungsi sebagai kalimat utama.dan akibat sebagai kalimat penjelasnya.
Dapat pula sebaliknya,akibat sebagai kalimat utama dan dijelaskan dengan
beberapa penyebab sebagai perinciannya sehingga pembaca mudah memahami.kata
yang biasa dipakai yaitu: padahal, akibatnya, oleh karena itu, dan karena.
Contoh:
Seharusnya
indonesia telah menerapkan negara kesejahteraan sejak awal kemerdekaan. Program
jamsostek baru dimulai pada 1976 sehingga indonesia tertinggal membentuk
tabungan nasional. Padahal, malaysia telah memulainya sejak 1959. Akibatnya,
saat krisis melanda asia pada 1997/1998, indonesia paling sulit untuk bangkit
lagi. Oleh karena itu,indonesia perlu melakukan reformasi penyelenggaraan
program jaminan sosial.
8. Teknik Definisi Luas
Teknik ini merupakan pemberian penjelasan tentang sesuatu dengan beberapa
kalimat untuk memperjelas definisi.kadang-kadang penulis terpaksa menguraikan
penjelasan tersebut ke dalam beberapa kalimat,dan bahkan beberapa alinea.dan
kata-kata yang biasa digunakan yaitu: adalah,yaitu,ialah,merupakan.
Adalah: Biasanya digunakan jika sesuatu
yang akan didefinisikan diawali dengan kata benda.
Yaitu: Digunakan jika sesuatu yang akan
didefinisikan diawali dengan kata kerja atau sifat.
Ialah: Digunakan jika akan menjelaskan
sinonim,
Merupakan: Jika akan mendefinisikan
pengertian rupa atau wujud .
Contoh:
Apakah psikologi itu?R.S Woodworth berpendapat,”psikologi adalah ilmu jiwa
.”sedangkan menurut crow dan crow “psikologi adalah kejiwaan manusia dalam
berinteraksi dengan dunia sekitarnya.”sementara itu, santian mengemukakan bahwa
psikologi merupakan perwujudan tingkah laku manusia.
9. Teknik Klasifikasi
Teknik ini
merupakan penggunaan cara pengelompokkan hal-hal yang sama untuk memperjelas
kalimat utama. Pada mulanya penulis mengelompokkan suatu hal berdasarkan
persamaannya, Kemudian diperinci lagi lebih lanjut kedalam kelompok-kelompok
yang lebih kecil dan detail. Pengelompokkan yang didasarkan pada persamaan
biasanya dapat memberikan sebuah simpulan yang tepat.
Contoh:
Dalam karang mengarang atau tulis menulis, dituntut beberapa kemampuan
antara lain kemampuan yang berhubungan dengan kebahasaan dan kemampuan
pengembangan atau penyajian.Yang termasuk kemampuan kebahasaan adalah kemampuan
menerapkan ejaan,pungtuasi,kosa kata, diksi, dan kalimat. Sedangkan yang dimaksud dengan kemampuan pengembangan ialah
kemampuan menata paragraf, kemampuan membedakan pokok bahasan, subpokok
bahasan, dan kemampuan membagi pokok bahasan dalam urutan yang sistematik.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang
dapat ditarik dari pembahasan di atas adalah :
1) Paragraf adalah bagian-bagian karangan
yang terdiri atas kalimat-kalimat yang berhubungan secara utuh dan padu serta
merupakan satu kesatuan pikiran. Paragraf juga dapat dikatakan sebagai sebuah
karangan yang paling pendek (singkat). Dengan adanya paragraf, kita dapat
membedakan dimana suatu gagasan mulai dan berakhir.
2) jenis-jenis paragraf berdasarkan jenis cerita meliputi paragraf narasi, eksposisi, argumentasi, persuasif
sedangkan berdasar letak dari pikiran utama meliputi deduktif, induktif dan
campuran
3)
Asas-asas Paragraf meliputi kejelasan, keringkasan, ketepatan, kesatupaduan,
pertautan, harkat.
4)
Syarat-syarat paragraf meliputi Kesatuan dan Kepaduan paragraf.
5)
Teknik pengembangan paragraf meliputi Teknik alamiah, teknik kelimaks &
anti klimaks, teknik umum khusus & khusus umum, teknik perbandingan &
pertentangan, teknik analogi, teknik contoh-contoh, teknik sebab akibat, teknik
definisi luas dan teknik klasifikasi.
B. Saran
Pada kesempatan ini kami menyarankan kepada semua pihak yang merasa
mempunyai gagasan dalam mengembangkan pendidikan di dunia tulis menulis, agar
selalu menuangkan gagasanya dalam bentuk tulisan dengan mengembangkan
keilmuannya
DAFTAR
PUSTAKA
Akhadiah MK,S, dkk.1986. PINA 4436: Materi Pokok
Menulis. Jakarta: Karunia,UT
Ardiansyah, Yunita. 2010.
Makalah-menulis-paragraf. Di akses dari internet, oktober 2012.
Asdam, Muhammad. 2010. Bahasa Indonesia
Pengantar Pengembangan Kepribadian. Makassar: LIPa.
Mubah, A.S. 2009. Mengembangkan Paragraf.
Diakses dari internet, Oktober 2012.
Rohmatin. 2010. Jenis-jenis Paragraf.
Diakses dari internet, Oktober 2012.
Sholihah, dkk. 2011. Makalah Paragraf
Bahasa Indonesia. Diakses di internet, Oktober 2012.
Suparno, dkk. 2007. Materi pokok
keterampilan dasar menulis. Jakarta: UT.
Komentar
Posting Komentar