Soal bahasa indnesia

 

Soal :

1.      Tuliskan pengertian kalimat?

2.      Tuliskan pengertian kalimat efektif?

3.      Sebutkan ciri-ciri kalimat efektif

4.      Sebutkan Unsur-unsur dalam kalimat efektif?

5.      Tuliskan syarat-syarat utama dalam pembentukan kalimat efektif?

6.      Kapan kita harus menggunakan kalimat efektif?

7.      Apa maksud kehematan dalam pembentukan kalimat efektif?

8.      Sebutkan dua contoh kalimat efektif dan dua contoh kalimat tidak efektif yang sering digunakan di masyarakat?

9.      Tuliskan kesalahan-kesalahan dalam menyusun kalimat efektif?

10.  Apa tujuan dari ciri-ciri ketegasan makna dalam kalimat efektif?

Jawaban :

1.      Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dank eras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir.

2.      Kalimat efektif adalah kalimat yang memperlihatkan bahwa proses peyampaian oleh pembicara atau penulis dan proses penerimaan oleh pendengar atau pembaca berlangsung dengan sempurna sehingga isi atau maksud yang disampaikan oleh pembicara atau penulis tergambar lengkap dalam fikiran pendengar atau pembaca.

3.      Kalimat efektif mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

a.       Sesuai dengan tuntutan bahasa baku Artinya, kalimat itu ditulis dengan memperhatikan cara pemakaian ejaan yang tepat, menggunakan kata atau istilah yang baku atau sudah umum digunakan, sesuai dengan kaidah tata bahasa, dan lain-lain;

b.      Jelas. Artinya, kalimat itu mudah ditangkap maksudnya Maksud yang diterima pembaca sama dengan maksud yang dikandung oleh penulis. Lawannya, adalah kalimat yang membingungkan, yang maksudnya sukar ditangkap. Hal ini sering terjadi disebabkan oleh penggunaan kalimat yang tidak lengkap, penggunaan unsur penjelas yang tidak pada tempatnya, pemakaian tanda baca yang keliru, pemilihan kata yang tidak tepat untuk mendukung gagasan, dan pencampuran anak kalimat yang tidak sejajar

c.       Ringkas atau lugas. Artinya, kalimat itu tidak berbelit-belit. Dengan menggunakan kata-kata yang sedikit dapat mengungkapkan banyak gagasan.

d.      Adanya hubungan yang baik (koherensi) antara satu kalimat dengan kalimat yang lain, antara satu paragraf dan paragraf yang lain. Artinya, kalimat-kalimat yang digunakan memperlihatkan suatu kesatuan dengan yang lain.

e.       Kalimat harus hidup Menghidupkan tulisan itu penting, agar pembaca tidak cepat letih dan bosan membaca tulisam tersebut.

4.      Unsur-unsur

a.      Kesatuan gagasan Kalimat efektif hanya mengandung satu gagasan. Baik didalam kalimat maupun di dalam paragraf syarat yang harus dipeneuhi adalah adanya kesatuan gagasan.

b.       Kesepadanan Kesepadanan adalah keseimbangan pikiran (gagasan) dengan struktur kalimat. Untuk menghasilkan kalimat yang mengandung kesepadanan, perlu diperhatikan hal-hal berikut:

1.      Kalimat memiliki subjek dan predikat yang jelas. Dengan adanya Subjek dan Predikat yang jelas akan memberikan kejelasan pula dalam penyampaian ide/pesan dari kalimat tersebut. Apa atau siapa dalam sebuah kalimat memberikan kejelasan dalam kalimat tersebut.

2.      Kata depan tidak berada di depan subjek. Ketepatan penggunaan konjungsi (termasuk intra-kalimat) dalam sebuah kalimat memiliki peran penting dalam mendukung kejelasan gagasan dalam sebuah kalimat.

3.      Subjek tidak ganda. Subjek yang ganda dalam sebuah kalimat dapat menimbulkan pemahaman yang ganda/lebih dari satu (ambigu). Oleh karena itu, dalam kalimat efektif subjek harus memiliki satu makna yang jelas agar tidak menimbulkan kesalahan pemahaman yang berbeda.

c.       Keparalelan (kesejajaran) Keparalelan adalah kesamaan bentuk atau makna yang digunakan dalam kalimat. Contoh: Atika memetiki setangkai bunga. (tidak paralel makna). Kalimat tersebut tidak memiliki kepararelan bentuk karena bila digunakan kata memetiki berarti bukang hanya setangkai namun memiliki makna jamak, seharusnya memetik.

d.      Kehematan Kalimat efektif bercirikan tidak menggunakan kata-kata yang tidak diperlukan. Cara untuk menghemat kata adalah dengan tidak mengulang subjek, tidak memakai bentuk superordinate tidak menggunakan kata bersinonim, dan tidak menjamakkan kata-kata yang sudah menggunakan bentuk jamak. Contoh: Belajar adalah merupakan tanggung jawab mahasiswa. Pemakaian kata adalah merupakan memiliki makna yang sama.

e.      Kelogisan Kalimat dikatakan efektif jika dapat diterima oleh akal sehat. Contoh: Waktu dan tempat kami persilakan. (tidak logis). Pemakaian kata dipersilakan tidak tepat/tidak logis karena yang dapat dipersilakan adalah orang. Maka kalimat tersebut akan menjadi efektif apabila kata tersebut diganti menjadi waktu dan tempat kami serahkan atau kami berikan.

f.        Kecermatan Kalimat efektif ditulis secara cermat, tepat dalam diksi sehingga tidak menimbulkan tafsir ganda. Penempatan unsur-unsur kalimat yang tepat akan membantu pembaca untuk memahami makna kalimat secara jelas tanpa menimbulkan tafsir ganda.

Contoh : 1. Mahasiswa perguruan tinggi yang terkenal itu menjadi Putri Indonesia tahun ini. (tidak cermat)

2. Mahasiswa yang berasal dari perguruan tinggi yang terkenal itu menjadi Putri Indonesia tahun ini. (cermat)

5.      Terdapat dua syarat dalam menyusun kalimat efektif.

a.       Kebenaran Kalimat efektif harus disasarkan pada penulisan yang baik dan benar sesuai dengan ejaan yang dianjurkan. Kaidah kebahasaannya ketat mengikuti tata bahasa baku.

b.      Kepaduan Kepaduan berkaitan dengan logika kalimat. Pilihan kata dalam menyusun kalimat harus padu, sehingga membuat kalimat menjadi utuh dan tidak sumbang.

6.      Saat ingin menyampaikan sesuatu dengan suatu kalimat

7.      Kehematan dalam kalimat efektif adalah hemat menggunakan kata, frasa, atau bentuk lain yang tidak perlu. Kehematan bukan menghilangkan kata yang dapat menambah kejelasan kalimat, melainkan menghindari kata yang memiliki fungsi sama dalam kalimat.

8.      Efektif :

a.       Aris membeli pulsa untuk kakaknya

b.      Setiap kali mereka bertemu, mereka saling pandang berpandangan

Tidak efektif :

a.       Aris membelikan pulsa kakaknya

b.      Setiap kali bertemu mereka saling pandang memandang

9.      Beberapa jenis kesalahan dalam menyusun kalimat antara lain:
1. Pleonastis

Pleonastis atau pleonasme adalah pemakaian kata yang mubazir (berlebihan), yang sebenarnya tidak perlu. Contoh-contoh kalimat yang mengandung kesalahan pleonastis antara lain:

· Banyak tombol-tombol yang dapat Anda gunakan.

Kalimat ini seharusnya: Banyak tombol yang dapat Anda gunakan.

· Kita harus saling tolong-menolong.

Kalimat ini seharusnya: Kita harus saling menolong, atau Kita seharusnya tolong-menolong.

2. Kontaminasi

Contoh kalimat yang mengandung kesalahan kontaminasi dapat kita lihat pada kalimat berikut ini:

Fitur terbarunya Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi.

Kalimat tersebut akan menjadi lebih efektif apabila akhiran –nya dihilangkan.

Fitur terbaru Adobe Photoshop ini lebih menarik dan bervariasi.

3. Salah pemilihan kata

Contoh kalimat yang mengandung kesalahan pemilihan kata dapat kita lihat pada kalimat berikut ini:

Saya mengetahui kalau ia kecewa.

Seharusnya: Saya mengetahui bahwa ia kecewa.

4. Salah nalar

Contoh kalimat yang mengandung kesalahan nalar dapat kita lihat pada kalimat berikut ini:

Bola gagal masuk gawang.

Seharusnya: Bola tidak masuk gawang.

10.  penekanan atau penonjolan kepada sebuah ide pokok dari suatu kalimat

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Makalah Sejarah Muhammadiyah

MAKALAH PROSES BERBANGSA DAN BERNEGARA

Wirausaha