SOAL UTS PAI
Soal
1.
Tuliskan
nama-nama wali Sembilan atau yang dikenal dengan Wali Songo dan sejarah singkat proses
penyebaran dakwahnya di Indonesia!
2.
Tuliskan
dan jelaskan faktor-faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat proses pembumian Islam
di Indonesia!
3.
Dunia
saat ini sudah sangat terbuka. Terlebih kecanggihan teknologi membuat kita dapat memperoleh informasi
dengan sangat cepat. Kita dapat mengetahui berbagai hal dari belahan dunia lain
dengan hitungan detik. Coba anda jelaskan, sebagai orang Indonesia yang beragama Islam,
dimana kita memiliki nilai-nilai budaya yang terjaga, bagaimana cara kita untuk menerima
perkembangan zaman namun tidak terbawa arus zaman!
Jawaban
1.
Nama dan sejarah singkat
a.
Sunan gresik atau maulana malik ibrahim
Sunan Gresik membangun pondokan
sebagai tempat menimba ilmu agama di Leran, Gresik untuk memenangkan hati
masyarakat. Sebagai pelengkap, ia juga membangun masjid untuk tempat beribadah. Masjid ini adalah
masjid pertama di Pulau Jawa dan masih berdiri hingga sekarang. Nama masjid
tersebut adalah Masjid Jami’ Gresik. Sunan
b.
Ampel atau Reden Rahmat
Sunan Ampel dianggap sesepuh
oleh para wali lainnya. Ia memiliki pesantren di Ampel Denta, Surabaya yang
menjadi pusat penyebaran agama Islam tertua di Jawa. Beliau memiliki ajaran
yang terkenal yakni, Moh limo atau tidak main judi, Moh Ngombe atau tidak minum
minuman keras, Moh maling tidak mencuri, dan Moh Madon tidak Berzina.
c.
Sunan Bonang atau Maulana Makhdum Ibrahim
Sunan Bonang kerap
berdakwah melalui kesenian agar bisa menarik masyarakat Jawa untuk memeluk
agama Islam. Pernah mendengar lagu Wijil atau Tombo
Ati yang dipopulerkan oleh Opick? Kedua lagu tersebut adalah hasil karya
Sunan Bonang lho. Untuk menambah unsur Islami
dalam lagu-lagu yang digubahnya, Sunan Bonang memasukkan rebab dan bonang
sebagai pelengkap dari gemelan Jawa. Oleh sebab itulah ia mendapatkan julukan
Sunan Bonang
d.
Sunan Drajat atau Radem Qasim
Dalam misinya untuk menyebarkan
agama Islam di Indonesia, ia menggunakan kegiatan sosial sebagai ujung
tombaknya. Ia mempelopori penyantunan
anak-anak yatim dan orang-orang sakit. Selain itu Sunan Drajat banyak berdakwah
kepada masyarakat umum. Ia sangat mengedepankan sikap dermawan, kerja keras dan
meningkatkan kemakmuran rakyat sebagai pengamalan agama Islam.
e.
Sunan Kudus atau Ja’far Shadiq
Berbeda dibandingkan dengan
Wali Songo sebelumnya yang pada umumnya langsung menyentuh masyarakat umum
untuk menyebarkan agama Islam, Sunan Kudus memiliki andil yang besar dalam pemerintahan Kesultanan
Demak. Perannya adalah
sebagai panglima perang, penasihat untuk Sultan Demak, Mursyid Thariqah dan
hakim. Target dakwah Sunan Kudus kebanyakan berada di
kalangan kaum penguasa dan priyayi Jawa. Peninggalan Sunan Kudus yang terkenal
hingga saat ini adalah Masjid Menara Kudus. Masjid ini memiliki keunikan karena
arsitekturnya bergaya campuran Hindu dan Islam.
f.
Sunan Giri atau Raden Paku atau Ainul Yaqin
Peran besarnya dalam
perkembangan Islam di Pulau Jawa adalah mendirikan pemerintahan mandiri di Giri
Kedaton, Gresik. Pemerintahan
inilah yang selanjutnya memiliki peran sebagai pusat dakwah Islam untuk wilayah
Jawa dan Indonesia Timur hingga ke Maluku. Anaknya, Sunan Giri Prapen berhasil
menyebarkan Islam hingga ke Lombok dan Bima.
g.
Sunan Kalijaga atau Raden Said
Beliau mempelajari Agama Islam
dari Sunan Bonang sebagai gurunya. Dari Sunan Bonanglah ia belajar menggunakan
kesenian dan kebudayaan sebagai alat untuk menyebarkan agama Islam.karena ia
adalah orang pribumi asli sehingga lebih mudah dalam bsedakwah dengan
masyarakat serta menggunakan kesenian tradisional sebagai metode berdakwahnya. Kesenian yang kerap ia gunakan untuk
berdakwah adalah wayang kulit dan tembang suluk. Banyak masyarakat yang
memercayai bahwa tembak suluk Lir-Ilir dan Gundul-Gundul Pacul adalah hasil
karya Sunan Kalijaga
h.
Sunan Muria atau Raden Umar Said
Gaya dakwah Sunan
Muria pada umumnya mengambil metode yang digunakan ayahnya, Sunan Kalijaga,
yakni menggunakan kesenian. Namun, Sunan Muria lebih senang tinggal jauh dari hiruk pikuk
kota dan tinggal di daerah terpencil untuk menyebarkan agama. Ia juga turut
mengajarkan cara bercocok tanam, jual beli dan melaut kepada rakyat jelata.
i.
Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah
Sunan Gunung Jati adalah
satu-satunya seorang wali yang menjadi kepala pemerintahan. Ia mendirikan
Kasultanan Cirebon atau dikenal dengan Kasultanan Pakungwati dengan restu dari
para ulama lainnya untuk menyusul berdirinya Kesultanan Bintoro Demak.
Ia memanfaatkan posisinya untuk menyebarkan
agama Islam dari pesisir Cirebon hingga ke pedalaman Pasundan.
2.
Menurut saya faktor pendukung proses pembumian islam di
indonesia sudah sangat mendukung, karena zaman yang sudah modern harusnya bisa
di gunakan untuk lebih maksimal untuk memperluar ajaran agama islam itu
sendiri.
Dan faktor terhambatnya yaitu menurut saya dari orang
dalamnya itu sendiri. Kanapa saya bilng demikian? Karena tidak semua berdakwa
dengan baik, kebanyakan orang berdakwa dengan kebencian sehingga membumikan
islam di indonesia sangat lambat karena bukan kesengan dari dakwah mereka
tetapi membuat benci orang untuk mendekati islam
3.
Menurut saya perkembangan zaman ada yang buruk dan ada
yang baik, bagaimana pola pikir kita saja dalam mengikuti zaman tersebut, dan
kita juga tidak bisa tidak mengikuti zaman karena jika kita tidak mengikuti
zaman akan terjadi terbelakangan, kalau ada yang bilang mengikuti zaman akan
membawa keburukan mungkin saya bilang itu tidak benar, karena kalau kita
mengikuti zaman pasti kita akan maju dari kebiasaan dan pola pikir kita,
menyankut dengan nilai-nilai agama ataupun dakwah, mungkin dengan memanfaatkan
maju nya zaman sekarang akan lebih mudah dalam berdakwah dan kita juga harus
berpikir bagaimana nilai-nilai agama/budaya dan juga dakwah bisa sejalan dengan
majunya zaman seperti ini. Sehingga banyak orang lebih memelih sisi positif
yang baik dari perkembangan zaman dari pada sisi negatifnya.
Komentar
Posting Komentar